Ada seribu satu manfaat yang bisa dipetik dari aktifitas menulis. namun masih sedikit saja orang menyadarinya, atau sudah menyadarinya, tetapi tetap enggan melakukannya.
Menulis itu menyehatkan
Hidup
tak pernah berhenti dengan masalah. Setiap masalah yang hadir bukan
untuk ditinggalkan, melainkan membutuhkan penyelesaian. Nah, ketika kita
mendapat masalah, mungkin kita akan curhat atau meminta pendapat orang
lain untuk sekedar mengalirkan perasaan atau meminta solusi. Tetapi
tidak selamanya curhat itu baik. Kita memang butuh teman bicara, tetapi
adakalanya perkara-perkara tidak kita umbar kepada orang lain. Pada saat
demikian, ketika masalah, kegelisahan, unek-unek, dan lain sebagainya
yang mengganjal kepala tidak dikeluarkan maka akibatnya bisa tidak
sehat, bagi hati dan pikiran. Maka salah satu jalannya adalah dengan
menuliskan masalah kita, apa adanya. Ketika menulis kita tidak perlu
menutup-nutupi masalah kita karena hanya kita sendiri yang tahu apa yang
kita tulis. Dan sebenarnya ketika kita menuangkan permasalahn kita
dalam bentuk tulisan, kita sedang menguarikan masalah, sehingga jalan
untuk penyelesaian masalah pun jadi terang. Coba deh!
Menulis itu membuat kita berpikir sistematis
Berpikir sistematis adalah cara berpikir para ahli ilmu. Berpikir
sistematis, yakni berpikir dengan runut, dari hal-hal kecil kemudian
menuju ke hal-hal yang besar, atau sebaliknya. Dengan menulis, kita
menjadi terbiasa menuangkan inti permasalahan, untuk kemudian
menyelesaikannya, sehingga kita bisa menelorkan gagasan-gagasan yang
lebih brilian.
Menulis itu Memperdalam dan Memperbanyak ilmu
Banyak hal yang tidak kita ketahui dalam hidup dan karenanya belajar itu
wajib. Ketika ada satu hal yang tidak kita ketahui mungkin kita bisa
bertanya pada Guru atau orang kita anggap tahu. Namun demikian, apakah
kita akan terus menerus menunggu jawaban orang lain, tidak kemudian
mencari jawaban sendiri. Otak akan menjadi manja jika tak pernah diajak
bekerja. Cobalah sekali-kali mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
yang kita gelisahkan di buku-buku. Lalu ikatlah apa yang kita dapat dari buku dengan tulisan. Dipastikan, pengetahuan kita akan dapat lama bertahan.
Menulis Sebagai Media Dakwah
Berdakwah, amar ma’ruf nahi munkar, bukan cuma tugas para Guru dan kiai,
melainkan menjadi kewajiban kita semua. Dakwah tidak hanya bisa
dilakukan dimimbar-mimbar majlis taklim dan pengajian, melainkan bisa
kita lakukan melalui media tulisan. Dan sesungguhnya, dakwah dengan
tulisan bisa lebih luas jangkauannya dan bisa bisa bertahan lama. Kita
menulis satu nasehat agama misalnya, kemudian tulisan kita dicetak 1000
eksemplar. Sedang kita tahu, usia tulisan bisa mencapai puluhan tahun,
maka bisa dibayangkan berapa banyak orang yang membaca tulisan kita.
Menulis itu menghibur diri dan orang lain
Bagi yang sudah menjadikan menulis sebagai hobby, maka tidak menulis
sehari saja rasanya begitu tersiksa. Menulis adalah hiburan paling
mengasyikkan bagi penulis sejati. Selain itu, menulis juga bisa
menghibur orang lain, terutama untuk tulisan-tulisan sastra.
Menulis bisa Menjanjikan Materi
Uang memang bukan segalanya. Namun begitu, uang tetap kita perlukan untuk hidup sejahtera dan sangu ngibadah. Nah,
menekuni dunia tulis menulis, selain mendatangkan manfaat sebagaimana
sudah disebutkan di atas, juga bisa menjadi jalan rejeki. Jika tulisan
kita baik dan disenangi publik, atau memenangi sayembara, rejeki pun
akan mengalir. Di Indonesia ada ratusan penerbit buku, koran, dan majalah yang siap menampung tulisan kita.
Masih banyak manfaat menulis, yang terlalu panjang untuk dijabarkan di
sini. Sekarang, setelah tahu manfaatnya, apa yang kamu rasakan! Masih
ogah menulis juga. Atau masih merasa tidak mampu untuk menjadi penulis?
Menulis itu gampang!
Padahal menulis itu gampang. Sangat gampang. Tetapi segala sesuatu yang
gampang tidak bisa dianggap remeh. Segala yang gampang tetap membutuhkan
aktifitas belajar, kesungguhan, latihan, dan ketekunan.
Setidaknya ada tiga cara agar kita bisa menulis dengan baik. Cara itu adalah, pertama latihan, kedua, latihan, dan ketiga
latihan. Keinginan menjadi penulis saja tidak cukup. Mengetahui teori
menulis juga belum cukup. Latihan terus menerus adalah cara agar kita
dapat menulis dengan baik.
Bingung mau menulis apa?
Tulislah apa saja. Apa saja yang kamu pikirkan. Apa saja yang menjadi
kegelisahanmu. Apa saja yang ada di sekitarmu. Apa saja yang bisa kamu
tulis. Menyimpan beban pikiran berlama-lama dan tidak dikeluarkan bisa
membuat penyakit. Maka keluarkanlah dalam bentuk tulisan, dan ini
membuatmu dapat sehat.
Tak perlu ada beban ketika menulis, misalnya apakah tulisanmu akan bagus
atau tidak, apakah tulisanmu akan keliru atau tidak. Tetapi lakukan
saja, tulislah saja apa yang bisa ditulis.
Dalam bentuk apa?
Bebas. Menulis bisa dilakukan dengan aneka macam bentuk. Bisa artikel, puisi, cerpen, novel,
cerita lucu, resep masakan, rencana harian, tulisan bebas, atau apa
saja. Tidak perlu risau apakah puisi, cerpen atau apapun yang ditulis
olehmu itu tidak sesuai dengan standar kebahasaan, atau takut dikatakan
jelek. Alirkan saja, tuangkan segala hal yang kamu pikirkan dan
gelisahkan. Jika perlu biasakan menulis di buku harian.
Menulis memang ada teorinya, tetapi tanpa praktek, tanpa latihan yang
nyata, maka segala teori tidak akan ada gunanya. Percayalah, apa yang
kita inginkan dan sungguh-sungguh kita usahakan pasti akan terwujud.
(M.Yusuf AN)
sumber gambar: toytruestory.blogspot.com